Multimedialy.com– Inilah 4 Indikator Scalping Terbaik Untuk Trader Bagi Pemula. Adalah perhitungan yang memperhitungkan volume dan harga keuangan tertentu.
Hai sobat admin berjumpa kembali bersama admin yang akan membahas tentang Inilah 4 Indikator Scalping Terbaik Untuk Trader Bagi Pemula.
Saat memasuki dunia trading, Anda akan ditawari berbagai strategi yang bisa dicoba, salah satunya adalah scalping. Teknik Scalping adalah gaya trading yang biasanya dilakukan dalam waktu singkat bisa dalam jam, menit, atau bahkan detik.
Sekilas, scalping mirip dengan day trading . Namun, scalping biasanya hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sedangkan day trading biasanya dilakukan setiap hari.
Scalper biasanya hanya memanfaatkan momen-momen tertentu untuk menganalisis gerakan. Dan berikyut di bawah ini ada Inilah 4 Indikator Scalping Terbaik Untuk Trader Bagi Pemula.
Inilah 4 Indikator Scalping Terbaik Untuk Trader Bagi Pemula

1. Stochastic
Penggunaan indikator ini sangat berbeda dengan dua indikator sebelumnya. Stochastic sering digunakan untuk melengkapi indikator lain, seperti moving averages atau Bollinger Bands.
Gambar di atas adalah contoh penerapan stokastik dengan SMA-200. Mengapa menggunakan SMA-200? Pasalnya, garis tersebut dianggap sebagai penghalang pasar bullish dan pasar bearish.
Pengaturan indikator dapat diatur pada SMA-200 dengan jangka waktu 5 menit dan stokastik default (5, 3, 3).
Jika pasar bullish, buka posisi ketika ada sinyal beli dari crossover stochastic. Sebaliknya, jika pasar terasa bearish, bertujuan untuk sinyal jual.
Namun, Anda juga perlu memilih pasangan mata uang yang menguntungkan dan secara aktif bergerak untuk teknik scalping dengan indikator ini.
2. ADX
Indikator scalping terbaik lainnya untuk dicoba adalah ADX. Sama seperti Stochastic, ADX dapat dikombinasikan dengan indikator lain, seperti Moving averages.
ADX (Average Directional Index) adalah indikator untuk mengukur kekuatan suatu tren. Anda dapat menggunakan ADX dikombinasikan dengan MA untuk analisis yang lebih efektif.
Untuk strategi, menempatkan EM A7 dan EMA-21 dalam kerangka waktu 15 menit, dan ADX di+ dan ADX di -. Hindari pasar sideways dan perdagangan yang lebih baik dengan pasangan utama.
Anda dapat menempatkan posisi beli jika EMA – 7 naik ke EMA-21 dan ADX at+ melintasi ADX at-dalam arah ke atas. Apakah ada buy jika terasa sinyal telah berbalik arah.
Di sisi lain untuk menjual, EM A7 perlu melewati EMA-21 dari atas dan ADX at – juga melakukan langkah serupa terhadap ADX at+.
Strategi di atas cukup sederhana, bukan? Jika Anda tahu pasti fungsi Indikator ADX dan MA, bukan tidak mungkin perdagangan yang dimainkan akan menguntungkan dan peluang masuk akan lebih teruji.
3. Moving Average Untuk Scalping
Indikator ini dianggap sebagai favorit di kalangan pedagang. Indikator MA dirancang untuk menjadi sederhana atau sederhana sehingga bahkan pemula tidak akan mengalami kesulitan dalam menerapkannya.
Untuk menggunakan MA, pertama pilih jangka waktu yang sesuai. Master Trader Alan Farley, misalnya, menggabungkan SMA 5-8-13 pada grafik 3 menit untuk mengidentifikasi tren.
Garis SMA nantinya akan bergerak naik turun sesuai chart yang terjadi. Jika garis masih mendekati SMA 5 atau 8, tren masih kuat, tetapi jika mulai memasuki SMA 13, bersiaplah untuk pembalikan.
Di atas hanyalah contoh kombinasi Rata-rata bergerak. Ada banyak contoh lain dari kombinasi seperti SMA – 60 dengan Parabolic SAR, trio EMA-12, EMA-26, dan SMA-55, dan sebagainya.
Perlu diingat, indikator MA tidak selalu membawa keuntungan karena mereka rentan terhadap sinyal palsu. Karena itu, Anda harus selalu siap jika harga tidak bergerak ke arah yang diinginkan.
4. Scalping Dengan Bollinger Bands
Indikator populer lainnya untuk pemula adalah Bollinger Bands. Anda dapat menerapkan pengaturan default dengan jangka waktu 5 menit.
Jika harga menyentuh band bawah, lakukan beli, sedangkan jika harga mencapai band atas, maka lakukan Jual. Di sini, Anda juga diminta untuk menempatkan Stop Loss tipis dan nilai TP, yaitu 10: 5 pips.
Berbeda dengan indikator MA, Indikator BB cocok digunakan di pasar ranging / sideways, dan akan merugikan jika digunakan di pasar trending.
Kata Penutup
Demikianlah pembahasan admin diatas tentang informasi terbaru untuk kalian semua, semoga dapat bermanfaat dan juga dapat membantu terima kasih.